WASPADAI DAN KELOLA HIPERTENSI
dr. Ni
Nyoman Indrawati, MM
Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering disebut sebagai the silent killer, karena sering tanpa keluhan. Seseorang didiagnosa Hipertensi bila pada hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistolik 140 mmHg dan/atau tekanan diastolik 90 mmHg pada lebih dari 1 (satu) kali kunjungan.
Faktor risiko Hipertensi ada 2, yaitu:
- Faktor
Risiko yang Tidak Dapat Diubah, antara lain:
●
Umur
●
Jenis kelamin
●
Genetik
- Faktor
Risiko yang Dapat Diubah, yaitu diakibatkan perilaku tidak sehat dari
penderita Hipertensi, antara lain:
●
Merokok
●
Diet rendah serat
●
Konsumsi garam berlebih
●
Kurang aktivitas fisik
●
Konsumsi alkohol
●
Berat badan berlebih/kegemukan
●
Dislipidemia
● Stress
Berikut Klasifikasi Hipertensi menurut JNC VIII (2014):
Kategori |
Tekanan
darah sistolik (mmHg) |
Tekanan
darah diastolik (mmHg) |
Normal |
< 120 |
< 80 |
Pre-Hipertensi |
120 - 139 |
80 - 89 |
Hipertensi stage 1 |
140 - 159 |
90 - 99 |
Hipertensi stage 2 |
>= 160 |
>= 100 |
Sesuai dengan kebijakan pencegahan dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dihimbau agar
semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat agar mengendalikan
faktor risiko Hipertensi dengan deteksi dini dan modifikasi gaya hidup dengan menerapkan
perilaku:
C : Cek
kesehatan secara teratur
E
: Enyahkan asap rokok
R
: Rajin aktivitas fisik
D
: Diet sehat dengan kalori
seimbang
I
: Istirahat cukup
K : Kelola stress
serta mengendalikan Hipertensi dengan
perilaku:
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
Sayangi diri,
sayangi keluarga, sayangi teman Anda
Mari waspadai dan
kendalikan Hipertensi bersama-sama
Artikel terkait Hipertensi lainnya dapat
dibaca disini